Perut mulas berlanjut

Perut mulas suamiku berlanjut dan tetap belum berhasil mengeluarkan kotoran apa pun.

Di minggu ini, mertuaku pergi dengan cucunya ke Brastagi. Pergi jalan-jalan, maksudnya.

Saya pergi ke pasar beli obat sakit perut. Memang banyak orang yang bertanya, ” Emangnya uda sebulan ya?”

” Belum, baru 3 minggu. Saya mau beli obat sakit perut dulu,” jawabku kalau ditanya

Lha, siapa yang sakit perut? Suamiku yang sakit perut.

Kok bukan dia yang beli obat ?

Orangnya sudah lemas dan tak sanggup jalan sana sini, apa mungkin dipaksa. Di satu sisi, emaknya suami pergi jalan-jalan. Siapa yang mengurusi kalau bukan saya.

Kebetulan di dekat rumahku, ada praktek dokter umum.

Memang sebelum mertuaku pergi dengan cucunya, ada kubilang bawa suami ke dokter dan dijawab,” Uda kucarikan rumput-rumput untuk meredakan panas dalam. Panas dalamnya itu,” jawabnya.

Terserah dah, itu kan anaknya. Kalau rumput-rumput bisa menyembuhkan, syukur sekali. Awal-awal terasa mulas sudah diberitahukan padanya.

Sorenya, kami ke praktek dokter umum. Lala yang sedang tidur, kutinggalkan di rumah. Apa tak bahaya meninggalkan bayi di rumah? Apa boleh buat. Dibawa juga buat apa.

Sesampai di dokter, dokter bilang bagian bawah perut agak keras. Dan disuntik supaya anginnya keluar. Kalau tidak membaik, silahkan pergi ke rumah sakit.

Jarak dokter umum ke rumah tidak sampai 100 m, saya yang habis operasi saja sudah sampai di rumah. Suamiku belum sampai. Gitu sampai di rumah, bajunya basah oleh keringat dan nafasnya tersenggal-senggal. Lanjut ke cerita berikutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *