Dilema Baby Sitter

Baby sitter umumnya diperlukan ibu yang bekerja. Setelah melahirkan, bayi biasanya dititip ke baby sitter. Ada baby sitter yang datang ke rumah sang ibu, ada juga ibu yang mengantarkan anak ke rumah baby sitter dan setelah pulang kerja, akan menjemput anaknya lagi.

Perlu diingat, walau diasuh baby sitter, tanggung jawab anak itu tetap ada pada orang tuanya. Merupakan anggapan yang salah kalau sudah membayar sejumlah uang berarti si ibu tinggal terima beres dan tidak mau tau lagi tentang anaknya.

Saya pribadi pernah berjumpa ibu tunggal yang titip anaknya ke baby sitter dan lepas tangan. Anaknya makan 3x 1 hari di rumah pengasuhnya dan baru dijemput ibunya jam 8 malam lewat. Gitu pulang rumah, tinggal cuci kaki cuci tangan dan tidur. Ibu ini meminta anaknya dijemput jam 6.30 pagi. Kadang ibu tidak pulang dan anaknya nginap di rumah pengasuh.

Wajarlah kalau saat besar, anaknya lebih dekat ke pengasuh dan malah menganggap pengasuhnya itu keluarga yang dia miliki. Ia tidak memiliki kedekatan emosi dengan ibu kandungnya. Mereka juga jarang bicara dan cerita-cerita. Tidak ada waktu menjalin hubungan personal. Bila sesuatu terjadi pada ibu kandungnya, normal kalo respon anak acuh tak acuh.

Kita perlu menyadari, walau dititip ke pengasuh, saat libur, kita wajib berusaha hadir dan menemani anak. Sehingga anak pun merasa disayangi. Jangan sampai di kemudian hari baru menyesal. Uang bisa dicari tapi waktu yang sudah berlalu tidak akan pernah bisa kembali ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *