Setelah 2-3 hari di rumah, kuperhatikan Lala punya jam tidur yang terbalik. Ia akan tidur sepanjang hari selama matahari bersinar dan setelah matahari terbenam, ia baru bangun.
Akibatnya, sungguh tragis. Sepanjang malam sampai jam 6 pagi, Lala beraksi, minta digendong, dinyanyikan, dibawa jalan ke depan dan ke belakang. Belum lagi tangisannya yang termasuk keras dan histeris.
Rasa-rasanya mulai tak sanggup lagi. Di saat Lala tertidur lelap, orang-orang memulai aktivitas paginya. Hilang sudah kantuk dan keinginan tidur. Bahkan saat ada benda yang terjatuh dan suaranya cukup keras, Lala tetap tenang dan tidur.
Ini memang bukan bayi jenis ” kagetan”, yang dengar suara keras dikit langsung terbangun. Untung juga bukan jenis yang suka terkejut-kejut, bentar-bentar kaget dan nangis. Waktu tidur, apa pun yang lewat, tetap lanjut tidur.
Setelah Lala tidur, saya segera sarapan. Jangan mikir, saya berkeliaran ke pasar untuk membeli sarapan atau masak di dapur. Saya terima makanan siap santap. Budaya kami mewajibkan ibu habis melahirkan untuk di rumah saja selama 30 hari. Kecuali ada sesuatu yang sangat memaksa ya.
