Kunjungan Kerabat

Konon menurut adat, acara mengunjungi bayi dilakukan pada hari ke-12. Saya juga sudah lupa itu hari keberapa, pagi-pagi, mamaku datang ke rumahku dengan banyak barang, ada selendang bayi, popok, baju, makanan. Mama yang memandikan Lala dan tinggal cukup lama.

Sepanjang siang, Lala meneruskan kebiasaannya, tidur terus. Banyak petuah dari Mamaku, saya sampai pusing mendengarnya. Mau bagaimana lagi, yang ada cuma Mbak-mbak yang nyuci dan bersih-bersih, makan ya seadanya. Paling juga telur ceplok. Telur mata sapi atau mata kerbau, mana sih yang benar. Bahasa inggrisnya, Sunny side-up.

Biasanya di siang hari setelah tidur siang, saya senang baca buku, topiknya ya tentang topik kesenangan sejuta umat.

KEKAYAAN. K-E-K-A-Y-A-A-N

Saya mempelajari topik ini dengan serius dan berjumpa dengan buku tebal hitam yang membahas topik ini beberapa lembar saja. Beberapa lembar tapi cukup mengena. Kubaca berulang kali, kuresapi dan kurenungkan kemudian saya tes apa teorinya itu sejalan dengan kekayaan.

Friends, jangan percaya begitu saja pada apa yang tertulis di buku atau dikatakan oleh tokoh terkemuka, yang paling bagus ya kita buktikan sendiri apakah teori dan hasilnya itu sejalan. Kalau sejalan, teori itu sah dan boleh diterapkan. Mungkin kedengarannya ekstrem ya. Tapi prinsip ini juga yang kupakai saat bertemu orang atau kenalan baru.

Saya tidak langsung percaya begitu saja pada ocehan teman baru. Saya dengarkan dengan baik dan uji apakah ucapan teman ini sejalan dengan kelakuan dan kata-kata yang sudah terucap. Kalau ucapan dan perbuatan sejalan, fix, orang ini bisa jadi teman jangka panjang. Terdengar sombong, tapi saya capek di- PHP.

Karena saya pribadi pun, kalau sudah berbicara, saya hanya mengucapkan kata-kata yang sanggup saya laksanakan. Sebisa mungkin, saya menghindar dari kata-kata promosi atau terlalu indah untuk menjadi nyata.

Dari buku lain, saya belajar kekuatan kata-kata.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *