Nunggu kentut dulu ya

Blog ini bercerita tentang 30 hari pertama menjadi ibu. Dan ini cerita hari kedua setelah melahirkan caesar. Setelah bayi diangkat keluar, air ketuban dipompa keluar dan bekas bedah dijahit rapi, saya dimasukkan ke ruang observasi.

Ruang observasi ini dingin, AC sepertinya disetel pol. Saya di kamar observasi dari selesai operasi di jam 8 malam sampai pagi jam 6. Di jam 6 pagi, saya dipindahkan ke kamar rawat inap. Sepanjang malam, saya memandangi langit-langit dan tidur cuma sebentar. Dingin sekali.

Saya membayar harga penuh untuk caesar, tahun 2011 belum ada yang namanya BPJS umum. Sekitar 6 jutaan untuk caesar dan rawat inap 4 hari 3 malam. Melahirkan normal di saat itu bila memilih kamar VIP baru di kisaran 2 jutaan kalau 7 hari. Kamar biasa di bawah 1 juta.

Ada 3-4 orang ibu dalam kamar yang sama denganku. Rata-rata melahirkan caesar. Kamarnya nyaman dan sejuk. Tidak boleh makan dan minum sebelum kentut. Kentut menandakan organ pencernaan kita sudah normal dan sanggup mengolah makanan yang masuk.

Kutunggu lah yang namanya kentut itu padahal saya sudah haus. Dokternya bilang, basahi bibir dengan kapas saja. Jangan makan dan minum sebelum kentut. Seumur hidupku, baru kali ini yang namanya kentut itu sangat dinanti-nanti.

Seharian saya tunggu, belum nampak tanda-tanda kentut ini akan tiba. Ketika dokter datang memantau, saya tanyakan kapan kentut ini akan menampakkan dirinya. Dokter menjawab, ” Nanti saya berikan suntikan untuk mempercepat kentut ya, Bu. Mudah-mudahan besok pagi sudah bisa makan. Tolong belajar memiringkan tubuh ya, Bu.”

Kok miring? Jujur dah, bekas operasi caesar itu sakit bingit. Gerak dikit aja terasa nyerinya. Ini disuruh miring pula. ” Harus usaha ya, Bu. Semangat.”

Ya ampun, Pak dokter. Tega nian dirimu. Kentut belum, sekarang disuruh memiringkan badan pula.

Terakhir, kentut itu hanya sedikit di pagi hari. Wah, lega rasanya. Akhirnya boleh makan. Nampak kali kan uda kelaparan, padahal kalau diinfus seharusnya tidak terasa lapar walau tidak ada makanan yang masuk. Ga percaya ? Coba lah.

Cerita tentang proses operasi di sini ya:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *