Sampai Juga Harinya

Hari ini, 9 Agustus 2011, Selasa jam 8.45 saya sudah bersiap-siap berangkat menuju rumah sakit. Kebetulan rumahku lumayan dekat dengan rumah sakit. Ibarat kata, jalan kaki 10 menit juga sampai.

Sesampai di rumah sakit, saya menuju bagian bersalin yang ternyata berbeda dengan ruang tunggu saat periksa kehamilan. Disana, nampak beberapa tempat tidur yang diisi ibu-ibu hamil.

Setelah pemeriksaan rutin seperti tensi darah dilakukan, perawat memasang infus. Konon, infus ini dicampur dengan obat untuk merangsang kelahiran.

Sekedar info, bayi saya itu posisinya sungsang, maksudnya kepala di atas. Normalnya, kepala bayi itu letaknya di bawah. Saat lahir, yang keluar duluan adalah kepala bayi. Bukan kakinya ya. Sudah beragam metode dilakukan supaya kepala bayi berubah seperti umumnya. Ternyata, sampai harinya pun, kepala bayi masih di atas dan kakinya di bawah. Kepala bayi belum berada di jalur lahirnya.

Makan siang di rumah sakit lumayan sederhana. Yang disajikan seperti masakan rumahan, ada bayam yang dimasak bening, goreng tempe, ikan bumbu kuning. Saya sempat bertanya-tanya dalam hati, setelah diinfus, berapa lama baru ada perkembangan?

Dan jarum jam pun bergerak ke angka 5 sore. Belum ada tanda-tanda apapun. Tiap 1 jam, perawat memang bertanya, apakah sudah terasa mulas atau sakit perut. Jawabannya tetap aman, masih stabil.

Kebetulan, Agustus 2011 itu adalah bulan puasa. Jam 5 lewat, dokternya datang dan bilang, ” Selesai buka puasa, kita operasi ya Bu.”

Apaaaa?

Begitu dokter keluar, perawat sudah mulai bersiap untuk proses operasi dan saya sudah didorong ke ruang operasi. Tak ada apa pun yang terasa, maksudnya saya tidak merasa takut atau kaget, netral saja seperti lagi makan sate Padang atau nasi lemak. Apa yang mau terjadi ya terjadilah. Toh, saya juga belum pernah operasi caesar. Terbersit rasa ingin tahu, seperti apa sih caesar itu?

Dokter muncul sesaat setelah buka puasa dan langsung mulai operasi. Agaknya saya ini pasien terakhir Beliau yang caesar di hari itu. Baru berjalan 30 menit operasi, terdengar suara seperti kucing mengeong. Lumayan lama.

Eh, kok di ruang operasi ada kucingnya ya? Emangnya kucing boleh masuk ya

Tak lama, datang perawat dan menunjukkan, ” Ini bayinya ya, Bu.” Terlihat sosok bayi berbalut kain bedong dengan wajah sangat merah dan mata yang masih tertutup. Tau-tau sudah nonggol ya.

Selamat datang di dunia, Clarabella Sivalie

Clara itu nama pemberian neneknya. Clarabella itu sendiri artinya anak yang tersayang, Sivalie adalah marga keluarga yang bermakna ” Selalu beruntung”

O ya, ini cerita ke-2 di blog ini. Cerita pertamanya di sini nih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *