Speechless

Setelah melewati hari pertama di rumah dan sang bayi tidur pada jam 4 pagi. Saya pun ikut tidur dan terbangun di jam 8 pagi. Masih terasa pusing dan mengantuk, tanda pengen tidur lagi. Saya bangun untuk sarapan.

Sang bayi, Lala, masih tidur. Jam 8-9 pagi saatnya bayi untuk mandi. Kebetulan saya meminta bidan untuk datang memandikan bayi selama 7 hari, sampai tali pusar putus.

Saat bidan datang, saya mendapat suntikan neurobion. Neurobion itu vitamin B. Kalau badan sering ngilu atau kurang semangat, boleh coba minum vitamin B. Fungsi vitamin B memang untuk itu. Suntikan ini awalnya terasa ngilu. Tidak berapa lama, badan terasa segar.

Ibu bidan masak air panas untuk memandikan bayi. Ntah bagaimana caranya, walau bayi sedang tertidur nyenyak, mudah saja Ibu ini memandikannya. Bayinya tetap tenang. Tak disangka, tali pusar Lala sudah kering dan putus.

Kering dan putusnya tali pusar berbeda-beda, ada yang gitu pulang rumah, langsung kering dan putus. Ada juga yang yang sampai seminggu. Konon katanya, anak yang tali pusarnya cepat putus, anaknya boros. Saya amini, kalau anaknya boros itu pertanda rezeki orang tuanya lancar. Logikanya bagaimana bisa si anak berkecukupan ini itu kalau orang tuanya aj ngap-ngap ekonominya.

Setiap anak punya rezekinya masing-masing tapi tidak berarti kita boleh menganut prinsip zaman dulu, ” Banyak anak banyak rezeki.” Zaman dulu, tanah pertanian itu luas. Pertanian dikerjakan dengan bantuan kerbau dan tenaga manusia sehingga perlu banyak orang. Zaman sekarang, teknologi traktor menggantikan kerbau.

Zaman sekarang, banyak anak banyak makan pil sabar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *